Jumat, 11 Juli 2014

PRABU KRESNA

Sesudah menjadi Raja Narayana bernama Prabu Harimurti dan Padmanaba karena ia adalah titisan Begawan Padmanaba. Bernama juga Prabu Dwarawati, oleh karena ia menjadi Raja Dwarawati. Akhirnya bernama pula Kresna, berhubungan dengan kulitnya yang hitam dan disamping itu masih terdapat nama-nama lainnya.
Ia dapat bertahta di Dwarawati karena berhasil mengalahkan seorang raja raseksa bernama Prabu Kunjana Kresna dari negara Dwarawati dan nama Kresna itu dipakainya juga sendiri dan jadilah ia Prabu Kresna.
Prabu Kressna adalah pengasuh atau disebut juga dalang Pandawa, yakni seorang  yang menjalankan siasat kenegaraan, peperangan, dll. Prabu Kresna memiliki senjata bernama Cakra. Sebuah senjata yang hanya bisa dikuasai oleh titisan Dewa Wisnu. Prabu Kresna juga memiliki jimat kembang Wijayakusuma untuk menghidupkan kembali seseorang yang mati selagi belum takdir baginya untuk mati.
Di dalam perang Bharatayuda Sri Kresna berdaya upaya untuk kemenangan Pandawa. Usia Prabu Kresna lanjut hingga mengalami masa sesudah perang Bharatayuda.
Sri Kresna memiliki empat orang permaisuri yaitu 1) Dewi Jembawati (anak seorang pendeta kera,Kapi Jembawan dari pertapaan Gadamedana), berputra Raden Samba 2) Dewi Rukmini (Putri Prabu Rukma Raja Negara Lesanpura), 3) Dewi Setyaboma (Putri Prabu Setyajid, raja negara Lesanpura) berputra Raden Setyaka 4) Dewi Pretiwi (Putri Hyang Antaboga) berputra Prabu Bomannarakasura.
Prabu Kresna bisa bertiwikrama (berganti rupa menjadi rasaksa maha besar). Di dalam lakon Kresna gugah, dimana Kresna dibangunkan selagi tidur dalam keadaan menjadi raseksa yang memegang cakra.
Dalam cerita ini diriwayatkan bahwa barang siapa dapat membangunkan Sri Kresna yang sedang tidur itu ia akan menang kelak dalam perang Baratayuda. Maka, pihak Kurawa maupun Pandawa berusaha membangunkan Kresna yang sedang tidur. Namun usaha Kurawa sia-sia belaka. Kenyataannya ialah Kresna sudah meninggalkan badan kasarnya dan naik ke Kahyangan untuk berunding dengan para Dewa perihal Baratayuda. Hanya Arjuna yang bisa menyusul ke Kahyangan. Jiwa kresna kembali di dalam tubuh yang berupa raseksa tersebut dan terbangun dari tidurnya. Terbukti bahwa pada perang Baratayuda pihak Pandawa yang menang.

Wayang Prabu Kresna yang dimainkan di sore hari ialah yang bermuka hitam dan seluruh badannya berpraba dan yang dimainkan di waktu pagi adalah yang badannya bercat hitam. Prabu Kresna berwanda Gendrehm karangan Sri Sultan Agung di Mataram, Rondon, dan Mawur. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar