Membicarakan masalah
legenda dari Gunung Tugel, maka tak akan lepas dari sosok Kyai yang berbudi
luhur. Kyai Singoprono. Beliau adalah putra dari Brawijaya V dari Kerajaan
Majapahit dan masih setingkat dengan Jaka Tingkir. Beliau memiliki seorang
istri bernama Nyai Tasik Wulan. Menurut juru kunci setempat Kyai Singoprono
awalnya adalah seorang pedagang. Ia
berdagang dengan jujur dan sering menolong para pelanggannya. Maka, banyak
orang yang berduyun-duyun membeli dagangannya. Selain dikenal sebagai seorang
pedagang, Kyai Singoprono juga merupakan seorang petani yang kerap membagi
hasil panennya kepada masyarakat sekitar yang membutuhkan. Kebaikan dan
keluhurannya itulah yang terkadang membuat iri dan dengki orang lain.
Kyai Singoprono memiliki seorang saudara
seperguruan yang bernama Rogo Runting. Ia tinggal di Gunung Madu, sebelah
selatan tempat tinggal Kyai Singoprono. Hubungan mereka kurang baik karena Rogo
Runting memiliki rasa iri dan dengki kepada Kyai Singoprono yang tersohor
kesaktian dan kebaikannya. Maka, suatu hari Rogo Runting menantang Kyai
Singoprono untuk adu kesaktian. Rogo Runting mengetukkan jarinya pada pohon
kelapa hingga semua buah kelapa terjatuh dari pohonnya dan pohon kelapa
tersebut tercabut hingga akarnya. Kyai
Singoprono mengingatkan bahwa apa yang adiknya lakukan itu salah, karena hal
itu akan merugikan anak cucunya. Kyai Singoprono lantas mencontohkan cara lain
yaitu dengan cara meniungkan pohon kelapa tersebut dan hanya memetik beberapa
buah kelapa yang dibutuhkannya sehingga pohon kelapa tersebut masih dapat
digunakan sampai anak cucunya. Rogo Runting belum puas. Ia menantang Kyai
Singoprono kembali. Ia mengaitkan benang antara Gunung di Selatan dan Gunung di
Utara lalu menggulingkan telur di atas benang tersebut. Apabila telur tersebut
mengenai Gunung di Utara berarti Rogo Runting lebih sakti, namun apabila telur
tersebut tak bisa sampai pada Gunung di Utara dan malah kembali di Gunung
sebelah Selatan berarti Kyai Singoprono yang lebih sakti. Kyai Singoprono
merasa tertantang, beliau menembak benang tersebut dan akhirnya benang tersebut
putus hingga menyebabkan Gunung di sebelah Utara membelah menjadi dua sehingga
diberi nama Gunung Tugel, sedangkan Gunung di sebelah Selatan menjadi
rontang-ranting sehingga diberi nama Rogo Runting.
Versi lain mengatakan bahwa Kyai Singoprono
adalah seorang wali yang tersohor kesaktian dan kebaikan hatinya. Lantas adik
seperguruannya yang tinggal di Gunung sebelah Selatan, merasa iri dengan Kyai
Singoprono yang dikagumi banyak orang. Maka, ia memiliki niat jahat untuk
mencelakai Kyai Singoprono. Akhirnya Rogo Runting memanah Gunung di sebelah
Utara, tempat Kyai Singoprono tinggal. Gunung tersebut akhirnya patah menjadi
dua dan diberi nama Gunung Tugel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar